Profesional dan (Tetap) Berhijab

Gaya profesional berhijab, profesional dan tetap syar'i/ilustrasi. [up2date]
Tiap pekerjaan dan perusahaan memiliki kebijakan yang berbeda-beda perihal aturan berbusana di jam kantor. Tentunya ada alasan di baliknya, yang pada umumnya adalah untuk membuat para karyawannya berpenampilan profesional karena mereka adalah representasi perusahaan. Menurut Gloria Dewi C. Pangaribuan, pakar karier dari Experd, karyawan adalah brand ambassador dari perusahaan tempatnya bekerja. Sehingga, penting untuk berbusana sesuai aturan demi menjaga citra baik perusahaan, termasuk kemajuan kariernya sendiri.

“Walau kemampuan kerja adalah poin utama yang menentukan kemajuan karier seseorang, setuju atau tidak, cara berbusana juga sedikit banyak berpengaruh pada bagaimana peningkatan karier di masa depan. Penampilan memengaruhi bagaimana orang lain menilai kita. Apakah kita orang yang rapi, profesional, dan lain sebagainya. Cara berbusana yang tepat jadi penting bagi kita yang sering bertemu dengan klien,” jelas Gloria.

Menurut Gloria, ada beberapa hal yang perlu diketahui oleh para pekerja mengenai etika umum berbusana di kantor. Setidaknya, ada tiga kaidah dasar berbusana kantor, yaitu sopan, bersih, dan rapi.

“Sopan, dengan tidak mengenakan busana terlalu ketat atau menerawang. Bersih, dengan tidak mengenakan baju yang kumel atau terdapat noda. Dan rapi, dengan mengenakan padu padan busana yang pas, tidak berlebihan,” tambahnya.(Citra Narada Putri, femina)

Post a Comment

0 Comments